Buku Tentang Orang-Orang Luar Biasa

Image

Jangan bersedih, hanya karena Anda tak punya mobil.

Sebab masih banyak orang lain yang tak punya kaki…

 (Aidh Al Qorni, dalam buku La Tahzan)

Tubuhnya hanya sepenggal. Dari kepala hingga pinggang sahaja. Tak ada pangkal paha, tak ada betis, tak ada telapak kaki. Sedari kecil, karena kondisi tak normal itu, ia terperangkap rasa frustrasi. Bersembunyi dan lari menjauh, jika ada orang yang bertamu ke rumah orang tuanya. Tetapi Tuhan Maha Besar.

Suatu siang, hatinya menggelegak. Ingin membuktikan diri bahwa tubuh tuna daksa bukan berarti neraka. Matanya menatap lekat ke sebuah pohon. Lalu, tap-tap-tap, hanya dengan dua tangan, ia mampu memanjat (tepatnya merayap) hingga di ketinggian. Eureka! Ternyata bisa… Inilah the golden moment (momen emas) yang melentingkan keyakinan dirinya. Bahwa tubuh tanpa kaki bukan untuk (selalu) diratapi.

Nama orang yang kita ceritakan ini adalah Sidik, yang mendapatkan gelar Kick Andy Heroes 2010, Special Award, sebagai entrepreneur (wirausahawan) tangguh. Pria pengusaha ini kini tinggal di Bekasi, menggerakkan berbagai usaha, membuka kesempatan kerja, serta masih tetap mengejar berbagai mimpi, salah satunya adalah membuat Balai Latihan Kerja, untuk orang-orang berkebutuhan khusus seperti dirinya.

Petikan kisah Sidik memang menggeletarkan jiwa. Tercantum sebanyak 35 lembar halaman di buku ini, yang berjudul Heroes, Para Pahlawan Pilihan (kumpulan kisah luar biasa dari orang-orang biasa, dalam Program Televisi yang sangat tenar, yaitu Kick Andy). Terasa bebitu tepat, jika Tim Kreatif Kick Andy yang menyusun buku ini, menempatkan perjalanan hidup Sidik di bagian paling awal (dan masih ada lima orang tokoh lain, yang menjadi inti cerita di buku ini).

Istimewanya, buku ini tak melulu menyanjung tinggi tentang daya juang Sidik. Secara detil, memapar pula sisi-sisi gelap seorang Sidik. Nama ini ternyata juga pernah berjibaku dengan perjalanan gelap. Pernah menjadi Dukun Ramal dan Bandar Judi PORKAS (kupon olahraga berhadiah, yang di tahun 90-an awal, begitu popular). Ia pun sempat pula menyicip nikmatnya menjadi pengedar ganja. Dua profesi itu, memberinya kemudahan dalam memperoleh uang. Sempat pula tokoh yang kita bincang ini terkapar selama tiga hari tiga malam, lantara mabuk berat. Namun rupanya, kenikmatan dari uang haram itu tak membuatnya bahagia. Ia sadar, dan segera banting stir.

Lalu roda nasib bergulir ke arah baik. Ia lalu memutuskan untuk bekerja menjadi karyawan. Kemudian mengambil kuliah —demi terus menyedot ilmu. Kepercayaan dirinya pun terus menguat, lebih-lebih ketika atasan di tempatnya bekerja sangat mendukungnya, karena Sidik sangat rajin dan kreatif. Namun rupanya, menjadi pekerja saja tak membuatnya betah. Ia pun memutuskan untuk ke luar, dan merintis usaha sendiri. Inilah uraian singkat seorang yang tak punya kaki, tetapi begitu hebat dalam prestasi.

Hikmah

Dalam buku ini memang ada tokoh-tokoh lain yang begitu hebat, dan layak kita simak. Tentang komitmen  para pengabdi publik —-yang tak kenal lelah membantu orang lain. Ada Haji Agus Bambang Priyanto, seorang tokoh yang kini mendapat penghargaan di mana-mana, lantaran dedikasi dan perjuangannya dalam membantu para korban tragedi Bom Bali. Juga ada Joserizal Jurnalis, tokoh MER-C, lembaga kemanusiaan yang menjadi penyembuh luka di berbagai medan konflik. Juga ada Saekan (pejuang penyelamat lingkungan), Dynanz Faris (penggagas Jember Festival), serta Ciptono (fasilitator bakat anak-anak cacat).

Saripati dari kejuangan manusia-manusia Indonesia yang mengagumkan itu adalah: pahlawan sejati bukanlah politisi…

Mereka bekerja bukan cari nama —sebagaimana operasi pencitraan para ketua partai politik. Titik dedikasi mereka ada pada komitmen untuk membantu sesama. Kehebatan mereka bukan pada kata-kata, tetapi keteladanan dan karya nyata. Sungguh, mereka adalah pejuang-pejuang kehidupan yang inspiratif. Penyelamat batin kita, bahwa di Indonesia ini masih banyak manusia-manusia teladan!

Pelopor

Bagian lain buku ini diberi kata pengantar yang cukup menarik. Masing-masingnya oleh Budiarto Shambazy, jurnalis senior di Kompas, serta Mudji Sutrisno, seorang Filsuf ternama di negeri ini. Menurut Budiarto Shambazy, nama-nama inspiratif dalam buku ini lebih layak disebut pelopor, tinimbang pahlawan. Sebab pahlawan, kata Budiarto, selalu bermakna politis. Hari ini, untuk menjadi pahlawan begitu mudah dan gampang (lebih-lebih, jika didorong oleh para penguasa).

Terakhir, pantas untuk direnungkan. Bahwa para pengabdi yang sejati adalah bukan mereka yang banyak memberi (kalau hanya seperti itu, terlalu gampang, lantaran banyak koruptor yang memberi sumbangan ke masjid). Para pengabdi adalah mereka yang mau berkorban, rela kehilangan, dan tidak menuntut apapun dari orang lain.   

Informasi Dasar Buku:

Judul                                       : Heroes, Para Pahlawan Pilihan

Penulis                                     : Tim Kreatif Kick Andy

Penerbit                                   : Bentang, Yogyakarta, 2011

Tebal                                       : 202 halaman plus foto

ISBN                                       : 978-602-8811-50-7

6 pemikiran pada “Buku Tentang Orang-Orang Luar Biasa

  1. Salam Blogger Indonesia, jika anda gemar menulis di blog serta memiliki waktu luang, ikutilah Blog Review Competition 2012 By Laku.com dengan Hadiah Total 16 juta Rupiah untuk 20 pemenang. Jadi kesempatan menangnya sangat besar lho.

    Rincian Pemenang:
    Pemenang I: Uang tunai Rp. 5.000.000
    Pemenang II: Uang tunai Rp. 3.000.000
    Pemenang III: Uang tunai Rp. 1.500.000
    Pemenang 4-10: Uang tunai Rp. 500.000
    Pemenang 11-20: Uang tunai Rp. 300.000

    Silahkan daftarkan artikel blog anda di Blog Review Competition 2012 By Laku.com

  2. mantap Endi, tercerahkan juga baca resensi buku-buku ente. Salam buat keluarga di rumah. numpang yach Endi, ini ada link belajar bahasa Inggris tanpa Grammar Gratis, semoga bermanfaat. ini linknya http://to.ly/hUAG

Tinggalkan Balasan ke Haryanto Batalkan balasan